“Di Kuranji itu, ada sungai namanya Batang Kuranji. Jika airnya besar, apapun yang menghambat akan hancur. Namun, jika air tenang, lewat pun di tengah-tengah sungai itu tak masalah, bahkan bisa diambil batu dan pasirnya untuk material bangunan,” ungkap Zaharman.
Artinya, jelas Zaharman, orang Kuranji pada dasarnya lemah lembut. Namun, jika harga diri kampungnya yang terinjak, maka mereka bak lebah yang siap menyerang siapa saja.
“Untuk itu, sekali lagi, saya ingatkan, bijaklah bermedia sosial. Dampak negatifnya media sosial itu, suami istri saja bisa bercerai dibuatnya,” cakap politisi Partai Hanura ini.
Persoalan antara warga Kuranji dan Budiman muncul ketika Budiman mengeluarkan pernyataan di group WhatsApp Padang Bicara. Di group itu, ia mengungkap, ada lapau-lapau judi di Kuranji.
Sontak pernyataan Budiman tersebut membuat orang Kuranji tersinggung dan mendatanginya ke DPRD Kota Padang. Akhirnya, setelah dimediasi oleh Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra, Budiman mau meminta maaf kepada warga Kuranji.Permintaan maaf itu akan dimuat di tujuh media cetak harian (z/i)
Discussion about this post