Andalas Time,Pessel – Latsitardanus adalah singkatan dari latihan integrasi taruna wreda nusantara. Latsitardanus ini adalah program tahunan untuk memupuk dan memantapkan kemanunggalan TNI-Polri dengan masyarakat, menanamkan dan menumbuhkembangkan jiwa kejuangan, cinta tanah air serta semangat integrasi Taruna Akmil, AAL, AAU, Akpol, Praja IPDN dan Taruna Poltek SSN serta mahasiswa.
Jika kita menilik sejarah, Latsitardanus pertama kali diselenggarakan pada tahun 1968. Latsitardanus sejak 1968 sampai dengan 1979 lokasinya diselenggarakan di Pulau Jawa. Tahun 1980 berdasarkan kebijaksanaan Menhankam/Pangab Latsitarda dilaksanakan di luar Pulau Jawa. Provinsi Sulawesi Selatan 1980, selanjutnya Aceh, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Bengkulu, dan tahun 1993 di Kalimantan Timur. (Sumber : Majalah Dharmasena,Edisi 07 – Juli 1993 halaman 66).
Kabupaten Pesisir Selatan untuk kedua kalinya menjadi daerah lokasi Latsitardanus ini. Pertama kali menjadi lokasi kegiatan ini pada tahun 2008. Latsitardanus ke-29 tahun 2008 akan dilaksanakan selama 1 bulan (27 Oktober s/d 26 Nopember 2008) melibatkan 1463 personel terdiri dari 320 Taruna Akmil, 179 Taruna AAL, 151 Taruna AAU, 283 Taruna Akpol, 200 Mahasiswa dan berbagai perguruan tinggi, 22 dosen dan 508 anggota tetap yang terdiri dari pelatih dan unsur pendukung.Kegiatan Latsitardanus XXIX/ 2008 dilaksanakan di enam Kota/Kabupaten di Sumbar meliputi Kota Padang, Kab. Padang Pariaman, Kab. Agam, Kab. Solok, Kab. Solok Selatan dan Kab. Pesisir Selatan.
Latsitardanus adalah sebuah program yang digagas TNI dalam usaha membangun soliditas TNI – POLRI dan rakyat serta merupakan wujud implementasi pengabdian kepada masyarakat sebelum akhirnya mereka lulus dari almamater masing-masing. Pada tahun ini Sumatera Barat menjadi provinsi lokasi penyelenggaraan program ini yang dilaksanakan di 5 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman, Kota Padang, Kota Pariaman dan Kota Solok.
Latsitarda Nusantara XLIII/2023 dilaksanakan dari tanggal 19 Mei s.d 8 Juni 2023 yang diikuti 1309 peserta yaitu 356 Taruna dan Taruni Akademi Militer (Akmil), 97 Akademi Angkatan Laut (AAL), 113 Akademi Angkatan Udara (AAU), 269 Akademi Kepolisian (AKPOL), 100 IPDN, 40 Poltek BSSN dan 100 Mahasiswa Perguruan Tinggi di Sumatera Barat serta 234 orang pengasuh.Dan khusus untuk Kabupaten Pesisir Selatan diikuti oleh 280 peserta yang disebar di 4 kecamatan yakni, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Sutera, kecamatan Lengayang dan Kecamatan Ranah Pesisir. Peserta Latsitardanus XLIII/ 2023 ini tergabung ke dalam Yontarlat I Macan yang sebagian besar anggotanya berasal dari Akademi Militer Angkatan Darat.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. menyampaikan 4 (empat) perhatian yang harus dipedomani dalam pelaksanaan Latsitarda Nusantara XLIII/2023, yaitu Pertama, senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas. Kedua, laksanakan tugas dengan ikhlas, sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab. Ketiga, patuhi dan taati jadwal kegiatan dan ketentuan yang berlaku sesuai Perduptar (Peraturan Kehidupan Taruna) serta tetap menerapkan protokol kesehatan dan perhatikan faktor keselamatan dan keamanan selama melaksanakan kegiatan. Keempat, pahami, hayati dan implementasikan serta budayakan semangat integrasi TNI, Polri, IPDN dan Poltek SSN serta masyarakat untuk menghadapi tugas ke depan. Hal ini disampaikan Panglima TNI ketika memimpin upacara pembukaan Latihan Integrasi dan Kemitraan Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara XLIII/2023, bertempat di Istana Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 19 Mei 2023 yang lalu.
Peserta Latsitardanus XLIII/2023 di Kabupaten Pesisir Selatan ini berhasil menyelesaikan tugas diantaranya, 4 unit bedah Rumah Tidak Layah Huni, penanaman 200 batang pohon pinang, pembangunan jalan desa/ nagari sepanjang 510 meter, 4 buah tugu, 11 unit jamban, penanaman mangrove dan pelepasan tukik, penyuluhan dampak stunting, narkoba, HIV/AIDS, dan bela negara, pelatihan drumband SMA dan SMP, kirab drumband, hingga 176 kantong donor darah dan riset sosial kepariwisataan. Kesemuanya itu dapat diselesaikan para peserta sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Semua program dan kegiatan yang dilakukan tentunya memiliki arti tersendiri kepada setiap pihak yang terlibat. Terutama kemanunggalan peserta dengan masyarakat. Misalnya, pada pertunjukkan kirab drumband yang dilakukan para taruna/i ini, antusias masyarakat menyaksikan pertunjukkan tersebut dan keramahan para taruna dialami di 4 kecamatan tersebut dan kota Painan. Pada akhirnya semuanya saling menginspirasi dan memperoleh pengalaman yang tidak terlupakan.
Pada penutupan Latsitardanus XLIII/ 2023 yang diselenggarakan dengan apel pagi di depan kantor Bupati Pesisir Selatan, Kamis (08/06), Bupati Pesisir Selatan Drs. Rusma Yul Anwar, M.Pd., melalui Sekretaris Daerah, Mawardi Roska, S.IP mengatakan apresiasinya atas dedikasi yang ditunjukkan yang merupakan perwujudan makna integrasi yang sesungguhnya baik antar matra di lingkungan TNI/Polri, Pemerintahan dan tentunya masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan. Beliau berharap Latsitardanus XLIII/2023 ini tidak hanya dijadikan sebagai sebuah pengalaman yang tidak terlupakan bagi para taruna juga bisa sebagai media untuk mengabarkan keramahan masyarakatnya dan tentunya pesona keindahan Kabupaten Pesisir Selatan.
Latsitardanus XLIII/2023 yang dilaksanakan Yontarlat I Macan di Pesisir Selatan telah selesai. Pedoman Panglima TNI telah mereka laksanakan dengan baik. Kesemuanya itu menjadi warisan dan kenangan dari para taruna yang tidak akan dilupakan masyarakat Pesisir Selatan. Simbolisasi yang ada menjadi pesan kepada semua pihak, bahwa keduanya akan bertemu kembali pada masa yang akan datang, dan hal tersebutlah yang menjadi jembatan hati dan komunikasi ketika mereka dipertemukan kembali. Pengalaman yang sama. Terima kasih para taruna, dari kami masyarakat Pesisir Selatan.(**)
Discussion about this post