Andalas Time.com– Provinsi Sumatera Barat terus berupaya untuk meningkatkan pemerataan pendidikan, terutama di jenjang SMA/SMK. Hal ini juga sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.
Pernyataan itu disampaikan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, bahwa pemerataan pendidikan terus dilakukan dengan berbagai upaya. Salah satunya meningkatkan berbagai sektor pendidikan di setiap daerah. Apalagi saat ini setiap sekolah membutuhkan sarana, agar bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
“Kita sedang menargetkan, agar sekolah-sekolah di daerah juga bisa UNBK, tapi tentu masih secara bertahap,” sebutnya kepada awak media .
Pernyataan itu ditambahkan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, bahwa Pemprov Sumbar berupaya mencari solusi terbaik untuk pemerataan pendidikan. Misalnya, fokus pada penyebaran guru dan melengkapi sarana prasarana sekolah.
Pemerataan pendidikan ini sangat penting dilakukan, salah satunya dengan cara peningkatan kualitas tenaga pendidik serta sarana prasarana pendukung pendidikan. Apalagi, ratusan sekolah dan ribuan guru SMA/SMK kini telah menjadi tanggungjawab provinsi.
Apabila dilihat dari jumlah guru di Sumbar saat ini, menurut Nasrul tidak kekurangan. Hanya saja penyebarannya belum merata ke setiap sekolah, terutama di daerah. Apalagi, perlu pertimbangan yang matang menyebar guru, agar bisa fokus mengajar dan memperbaiki kualitas pendidikan.
“Sebelumnya kita sudah melantik kepala sekolah, dan dari segi jimlah kita tidak kekurangan guru, hanya saja penyebarannya belum merata, sebab masih banyak pertimbangan,” ucap Nasrul.
Adapun pertimbangan yang matang dalam penyebaran guru saat ini, ia katakan karena guru butuh tempat tinggal yang layak, dan terpenuhi keperluan keluarga, agar bisa fokus dalam mengajar. Akibatnya, penyebaran guru membutuhkan biaya yang besar.
Maka untuk itu pula, ia menyarankan harus dilakukan inventarisasi seluruh tenaga pendidik, baik guru SMA/SMK termasuk tenaga tata usaha Pegawai Negeri Sipil (PNS), maupun tenaga kontrak/honorer K2. Kemudian, juga perlu inventarisasi semua aset sarana prasarana SMA/SMK, dan dilanjutkan pemetaan tenaga pendidik untuk disebarkan ke seluruh SMA/SMK yang ada.
Sebaliknya, setiap sekolah butuh sarana dan prasarana yang memadai. Terutama persiapan untuk bisa UNBK di setiap sekolah, termasuk di daerah. Pasalnya, hingga saat ini sarana atau peralatan masih kurang dan terbatas, sedangkan guru tetap dituntut mengajar secara maksimal.
endala kita dalam sarana prasarana ini memang biaya, sebab membutuhkan dana yang cukup besar. Tapi akan kita lakukan bertahap, agar guru bisa mengajar secara maksimal, dan siswa punya keahlian,” terang mantan Bupati Pesisir Selatan dua periode ini.(sf/hms Sumbar)
Discussion about this post