Padang AT– Dunia olahraga Sumatera Barat berduka. Senin (13/11) malam sekitar pukul 20.45 WIB, wartawan senior khusus olahraga di Harian Singgalang, Hartono, meninggal dunia di RST Reksodiwiryo, Padang, karena mengalami struk.
Selasa siang, jasad almarhum masih disemayamkan di rumah duka, kawasan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, untuk dikebumikan di Pandam Pekuburan Suku Melayu, Koto Kacik, Mata Air. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Gusmartini, dan tiga anak: F.F. Haryandano, M.H. Hafizh Akbari dan Fegie Anjansani.
Kepergian almarhum meniggalkan duka mendalam. Tokoh pers Sumbar dan sejumlah penggiat olahraga serta sejumlah pejabat KONI Sumbar terhenyak mendapat kabar duka tersebut. Salah satunya diungkapkan oleh Gusfen Khairul yang merupakan Dewan Kehormatan PWI Sumbar.
“Beliau orang yang taat beribadah. Di tengah kesibukannya menjalani rutinitas dan tugas sebagai wartawan, almarhum selalu menyediakan waktu untuk beriibadah. Bahkan almarhum rutin menjalani puasa Senin dan Kamis,” kata Gusfen di rumah duka, Selasa siang.
Dede Ambrie wartawan olahraga Harian Singgalang mengaku terkejut mendapat kabar duka tersebut. Apalagi sebelum Semen Padang FC menjalani laga terakhir melawan PS TNI pada Minggu kemarin, almarhum dalam grup WhatApp ikut memberikan semangat agar pada laga terakhir tersebut, Semen Padang FC bangkit dari jurang degredasi.
“Saya kira almarhum sudah sembuh waktu ikut berkomentar dan memberikan semangat dalam grup WhatsApp. Makanya tadi malam begitu mengetahui kabar duka tersebut, saya langsung kaget. Mudah-mudahan, almarhum husnul khotimah dan keluarga ditinggalkan diberikan kesabaran,” ujar Dede.
Ketua Dewan Penyantun KONI Sumbar, Budi Syukur juga menyampaikan belasungkawa atas kepergian almarhum Hartono. Pengusaha di Ranah Minang ini menyebut bahwa kontribusi almarhum dalam dunia olahraga Sumbar sangat besar.motivasi yang tinggi untuk memajukan olahraga Sumbar melalui tulisan dan karya-karya jurnalistiknya. “Almarhum punya komitmen yang tinggi untuk memajukan olahraga Sumbar. Terakhir kali saya ketemu almarhum saat PON di Bandung,” tutur Budi.(KP)
Discussion about this post