• BOX REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • VISI MISI
  • TENTANG KAMI
  • PRIVACY POLICY
  • KODE ETIK
  • DISCLAIMER
  • KONTAK
Jumat, September 29, 2023
  • Login
Andalas Time
Advertisement
  • HOME
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • SUMBAR
  • BANK NAGARI
  • DPRD PADANG
  • INVESTIGASI
  • PARIWISATA
  • OLAHRAGA
  • PARIWARA
  • OPINI
No Result
View All Result
  • HOME
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • SUMBAR
  • BANK NAGARI
  • DPRD PADANG
  • INVESTIGASI
  • PARIWISATA
  • OLAHRAGA
  • PARIWARA
  • OPINI
No Result
View All Result
Andalas Time
No Result
View All Result

Buka Pertemuan Pilar-Pilar Sosial Angkatan III, Ketua DPRD Sumbar Bahas Masalah Stunting

30 Mei 2023
Buka Pertemuan Pilar-Pilar Sosial Angkatan III, Ketua DPRD Sumbar Bahas Masalah Stunting

Andalas Time,Limapuluh Kota  – Permasalahan Stunting (kurang gizi) di Kabupaten Limapuluh Kota cukup memprihatinkan. Menurut data dari Dinas Sosial Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten tersebut berada diurutan ke 10 dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat.

Hal tersebut menjadi topik pembicaraan ketua DPRD Sumbar, Supardi dalam mengisi kegiatan Pertemuan Pilar – Pilar Sosial Angkatan ke III di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (30/5).

Berita Lainnya

Gubernur Mahyeldi Siapkan Langkah Strategis untuk Tingkatkan Produktivitas Padi di Sumbar

Gubernur Mahyeldi Serahkan Bantuan Hewan Ternak Kepada Sejumlah Kelompok Tani Ternak di Pasaman Barat

Mastilizal Aye Serahkan Bantuan Pokir Rp60 Juta saat Hadiri Maulid Nabi di Masjid Baiturrahimi

Menurut Supardi, Politisi Gerindra tersebut, filosofi Minangkabau itu adalah Ketahanan Pangan. Orang Minangkabau kalau merantau jarang yang tidak sukses karena para orang tua terdahulu selalu mengajarkan kepada anak-anaknya tentang masalah kemandirian.

“Jadi masalah ketahanan pangan bagi orang Minang itu adalah nomor satu. Tidak ada orang Minang itu yang kelaparan apalagi kurang gizi,” ucap Supardi.

Kemudian, lanjut Supardi, semangat kebersamaan dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting inilah yang menjadikan tema dalam pertemuan ini. Perlu adanya kolaborasi dalam penanganan stunting di Sumbar.

“Yang terpenting dalam penanganan stunting ini, kata kuncinya adalah kolaborasi. Harus adanya satu kesatuan para stakeholder untuk berkolaborasi dalam mewujudkan penurunan angka stunting di Kabupaten Limapuluh Kota khususnya kecamatan Pangkalan,” ujar Supardi.

Disamping itu, lanjut Supardi, masyarakat juga harus aktif memberikan informasi kepada pemerintah dan DPRD, agar bisa mengetahui langkah apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Semoga melalui pertemuan pilar-pilar sosial ini dapat hendak menjadi solusi sekaligus langkah awal dalam menekan angka stunting di Kabupaten Limapuluh Kota,” harap Supardi.

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Provinsi Sumbar diwakili ketua Tim Pelaksana DSPKKN, M Sampurno dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Limapuluh Kota diwakili Kabid Linjamsos serta masyarakat Kecamatan Pangakalan.(**)

Post Views: 143
ShareTweetSend
Previous Post

Perkuat Pelaku Usaha Mikro, Dinas Koperasi UKM Kota Padang Adakan Pelatihan Kuliner Hantaran

Next Post

Ketua DPRD Sumbar Buka Lomba Penyanyi Minang di Payakumbuh

Discussion about this post

  • BOX REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • VISI MISI
  • TENTANG KAMI
  • PRIVACY POLICY
  • KODE ETIK
  • DISCLAIMER
  • KONTAK
Email: kantorandalastime@gmail.com

© 2020 PT ANDALAS MEDIA BERSAUDARA

No Result
View All Result
  • HOME
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • SUMBAR
  • BANK NAGARI
  • DPRD PADANG
  • INVESTIGASI
  • PARIWISATA
  • OLAHRAGA
  • PARIWARA
  • OPINI

© 2020 PT ANDALAS MEDIA BERSAUDARA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In