• BOX REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • VISI MISI
  • TENTANG KAMI
  • PRIVACY POLICY
  • KODE ETIK
  • DISCLAIMER
  • KONTAK
Jumat, Januari 22, 2021
  • Login
Andalas Time
Advertisement
  • HOME
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • PEMPROV SUMBAR
  • BANK NAGARI
  • DPRD
  • INVESTIGASI
  • PARIWISATA
  • OLAHRAGA
  • PARIWARA
  • OPINI
No Result
View All Result
  • HOME
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • PEMPROV SUMBAR
  • BANK NAGARI
  • DPRD
  • INVESTIGASI
  • PARIWISATA
  • OLAHRAGA
  • PARIWARA
  • OPINI
No Result
View All Result
Andalas Time
No Result
View All Result

BMKG Jelaskan Soal Kondisi Cuaca Saat Sriwijaya Air Jatuh

11 Januari 2021
BMKG Jelaskan Soal Kondisi Cuaca Saat Sriwijaya Air Jatuh

Andalas Time.com– Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak dipastikan jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada pukul 14.40 WIB kemarin. Bagaimana kondisi cuaca saat pesawat tersebut mengudara?

Menurut Dosen Meteorologi STMKG Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Deni Septiadi, cuaca pada saat itu terdapat awan cumulonimbus dengan radius bentangan awan sekitar 15 Km. Selain itu, suhu puncak awan menyentuh angka -70 derajat Celsius sehingga pesawat yang melewati awan itu pasti mengalami turbulensi.

Berita Lainnya

Usai Disetujui DPR, Komjen Listyo Sigit Siapkan Rencana Aksi

Besok KPU Pasaman Tetapkan Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Terpilih

Peduli Bencana, Polda Sumbar dan Pengurus Bhayangkari Salurkan Bantuan

Berdasarkan data satelit pada pukul 14.40 WIB di sekitar Cengkareng, terdapat awan cumulonimbus (Cb) dengan radius bentangan awan sekitar 15 km dan suhu puncak awan mencapai -70 °C mengindikasikan labil tinggi dan pesawat pasti mengalami turbulen kuat ketika melewatinya,” ujar Deni melalui keterangan tertulis, Minggu (10/1/2021).

Deni kemudian memaparkan data observasi dari BMKG Cengkareng yang menunjukan adanya curah hujan intensintas sedang hingga lebat disertai petir. Kondisi tersebut mengganggu jarak pandang meskipun pesawat masih layak take off ataupun landing.

“Data observasi BMKG Cengkareng juga menunjukan curah hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dengan jarak pandang (visibility) yang hanya 2 km meskipun layak untuk take off maupun landing,” terangnya.

Deni menjelaskan arah angin di sekitar pesawat hilang dari level permukaan (1000 hpa) persisten dari Barat Laut, kemudian pada ketinggian 3000 m (700 hpa) persisten dari Barat Daya. Dengan demikian, dari sisi angin sebenarnya tidak memiliki indikasi cross wind yang berarti.

Tidak hanya itu, Deni juga menyorot kemungkinan pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengalami stall atau penurunan daya angkat secara ekstrem dalam kurun waktu 1 menit. Deni menyebut kekurangan daya angkat hingga cuaca buruk memengaruhi performa pesawat sehingga mengalami gagal mesin.

“Beberapa hal yang memungkinkan pesawat stall secara ekstrem dalam 1 menit adalah pesawat tidak memiliki daya angkat kemungkinan akibat gagal mesin,” ucap Deni.

“Sementara cuaca buruk atau adanya sel Cb juga mempengaruhi kondisi aerodinamis akibat turbulensi sehingga mengganggu dan mempengaruhi performa pesawat dan dapat mengarah pada gagal mesin. Posisi dan kemiringan pesawat terhadap aliran angin juga dapat mengarah pada posisi stall,” tambahnya.

Bagaimana dengan kemungkinan pesawat tersambar petir di tengah cuaca buruk itu? Deni menyebut bisa saja hal tersebut terjadi, namun teknologi sekarang membuat pesawat pabrikan Boeing mampu mengalirkan arus berlebih melalui sayap dan ekor pesawat.

“Kemudian mungkinkan petir? Dengan adanya kumpulan Cb dan suhu puncak awan mencapai -70 °C, petir tentu menjadi hal yang perlu dikhawatirkan. Namun dengan teknologi sekarang ini baik pesawat pabrikan Boeing maupun Airbus body pesawat terdiri dari komposit dan memiliki static discharge yang akan mengalirkan arus berlebih petir melalui sayap dan ekor pesawat sebagaimana efek Faraday,” imbuhnya.

“Pesawat akan mengalami gangguan kelistrikan apabila arus petir dapat masuk ke dalam sistem pesawat namun secara teori masih bisa melayang meskipun mesin dalam keadaan mati,” sambung Deni.(detik.com)

Post Views: 28
ShareTweetSend
Previous Post

Gubernur Irwan Prayitno Sampaikan Duka Mendalam5 Orang Warga Sumbar Korban Sriwijaya Air SJ 182

Next Post

Jadi Sorotan Internasional Keselamatan Penerbangan Indonesia Terburuk

Discussion about this post

  • BOX REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • VISI MISI
  • TENTANG KAMI
  • PRIVACY POLICY
  • KODE ETIK
  • DISCLAIMER
  • KONTAK
Email: kantorandalastime@gmail.com

© 2020 PT ANDALAS MEDIA BERSAUDARA

No Result
View All Result
  • HOME
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • PEMPROV SUMBAR
  • BANK NAGARI
  • DPRD
  • INVESTIGASI
  • PARIWISATA
  • OLAHRAGA
  • PARIWARA
  • OPINI

© 2020 PT ANDALAS MEDIA BERSAUDARA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In