Andalas Time.com,Padang Pariaman – Sungguh memprihatinkan pekerjaan PT. Anugerah Tripa Raya pada Kegiatan Rehab Jalan di Kabupaten Padang Pariaman tahun 2022.
Betapa tidak, diduga akibat tawaran terjun payung, pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor PT. ATR ini terkesan asal jadi. Bayangkan tawarannya untuk bisa menang pada paket ini dengan tawaran sekitar Rp 15 Milyar lebih, yakni terjun sekitar 24 persen.
Tak salah bila pelaksanaan pekerjaan terkesan amburadul. Hal ini terlihat dari investigasi yang dilakukan media ini pada Rabu (29/06) di tiga ruas pekerjaannya.
Lokasi pertama dikawasan Pilubang-Tabek, terlihat ironis pekerjaan pengaspalan yang baru selesai diaspal. Disini pada badan jalannya terlihat berlubang dan pinggir jalannya terlihat retak dan aspalnya turun.
Kuat dugaan mutu aspal tidak sesuai speck dan pemadatannya kurang padat guna menghilangkan volume timbunan dan aspal.
Selain itu, dilokasi ini galian untuk bahu jalan tidak dilakukan pemadatan. Itupun dalam galiannya sekitar 10 cm tanpa pembersihan. Sehingga untuk pekerjaan bahu jalan terkesan asal jadi.
Dilokasi ke dua, yakni Kiambang-Simpang Padang Gedok terlihat aneh pelaksanaannya. Disini metoda pelaksanaannya terkesan terbalik. Bayangkan pengaspalan belum dilakukan tapi bahu jalan sebagian telah di beton. Padahal fungsi beton bahu jalan adalah sebagai pengikat aspal.
Pelaksanaan pemasangan beton ini terkesan juga asal jadi. Sebab galian untuk bahu jalannya tidak dilakukan pemadatan. setelah digali kontraktor hanya memberikan timbunan pasir tanpa pemadatan. mungkin saja tujuan kontraktor ini melakukan hal itu untuk mengurangi volume beton. Akibatnya bahu jalan akan cepat rusak apabila dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Sedangkan dilokasi Gasan gadang-Parit Malintang belum dilakukan pekerjaan. Hal ini terlihat masih banyak lobang yang menganga di sepanjang jalur itu. Padahal lubang dijalan menuju kantor bupati ini sangat besar sehingga menyulitkan pengendara yang memakai jalur tersebut.
Kepala Bidang Bina Marga dinas PUPR Kabupaten Padang Pariaman, Decky Saputra yang dikonfirmasi via telepon genggamnya mengaku tidak berada dikantor. Katanya, ia sedang bersama Kajari Padang Pariaman meninjau pekerjaan PT. ATR di Pilubang-Tabek.
“Maaf Pak saat ini saya tidak dikantor karena sedang dilokasi proyek bersama Kajari. Mungkin saya belum bisa memastikan jam berapa masuk kantor,” ucapnya yang terkesan menghindar untuk bertemu.
Ketika ditanya tentang pekerjaan pengaspalan PT.ATR yang terkesan asal jadi yang terlihat sebagian berlobang dijawabnya bahwa pengaspalannya memang seperti itu. Rencananya pengaspalannya akan dilakukan dengan dengan aspal hotmix, kilah Decky membela kontraktor tanpa menjelaskan tahun berapa aspal hotmix dilakukan.
Sedangkan beberapa tokoh masyarakat Padang Pariaman yang diminta tanggapannya sangat menyesalkan pelaksanaan pekerjaan PT.ATR yang saat ini dikerjakan. Seperti yang dikatakan Amirudin meminta pihak terkait dalam hal ini Dinas PUPR Padang Pariaman diminta untuk melakukan pembongkaran pekerjaan yang telah dilaksanakan kontraktor sebab akan merugikan masyarakat karena diduga pekerjaan tak sesuai speck. Jika tidak dibongkar akan menjadi temuan diakhir pelaksanaan pekerjaan, pintanya dengan nada sedikit keras.
Sementara itu, Jhon Direktur PT.ATR yang dikonfirmasi media ini via telepon genggamnya 082179651… Tak mau mengangkat teleponnya bahkan berkali-kali dihubungi tak dijawabnya.
Proyek dengan kegiatan Pekerjaan DAK penugasan (Tematik Pengembangan) ini dengan nomor kontrak 015/SP/BM-DPUPR/V-2022. Proyek dimulai Tgl 11 Mei 2022 dan berakhir kontrak Tanggal 17 Oktober 2022. (Rusdi)
Discussion about this post